Andai Waktu

Terlalu ralit dengan dunia,
Sehingga satu masa,
Semua amalan tak terjaga,
Sampai saat sudah tertutup mata.

Bingit kota menghanyutkan rasa,
Kelam terasa di jalan raya,
Waktu yang ada dipersia,
Menyambung fitnah di sosial media.

Andai waktu bisa diputarkan,
Segala kelalaian tidak perlu dirisaukan,
Kerana apabila saat diri disedarkan,
Masa tiba pada ketika dipersimpangan.

Sayang beribu sayang,
Mimpi dan khayalan cuma membuat hamba semakin berangan,
Masa yang kini masih tersisa saja sudah tidak diendahkan,
Seolah hidup menongkak langit sepanjang jalan.

Udara desa dahulunya masih segar,
Sudah ia juga dicemarkan.
Atmosfera kota usah dibicara,
Sudah asal pencemarannya benar,
Kini semakin penuh dengan kerakusan.

Salah siapa?

Tangan yang membiarkan waktu terhanyut begitu sahaja.
Kaki yang membiarkan masa berjalan tanpa semena-mena.
Telinga yang membiarkan halwa terlalai dek masa.
Mata yang tak dipelihara terleka dengan waktu yang ada.

Ouh, masih bukankah salah ini milik kita?

Andai masa bisa berbicara, kan tiap ketika diajak kita pulang untuk bertemu rapat dengan Pencipta.

Njhmr_
Enamenam/16
Ramadhansatu1437